Laman

H.isma fadli pulungan anggota DPRD propinsi sumatera utara senantiasa memperjuangkan nasib guru mengaji, nazir mesjid, dan bila mait.




Isma Padli Arya Pulungan SAg SH. senantiasa akan selalu mengguamakan dan memperjuangan  kepentingan  guru - guru mengaji , najir masjid dan bilal mayit . demikian di sampaikan nya ketika di temui isma bersama tokoh masyarakat , guru - guru mengaji di labuhanbatu selatan . 
kunjungan nya ini merupakan yang ke 3 kalinyadalam reses di daerah kabupaten labuhanbau , labuhanbatu utara dan selatan ,yang merupakan daerah pemilihannya . . maka ia meminta agar Pemkab memberikan Honor Kepada Bilal Masjid , guru mengaji , dan bilal mayit , menurut penggakuannya karena tugas yang mulia ini senaniasa di lakukan oleh mereka para guru mngaji dan bila mayit demikian juga najir masjid ,yang di anggap kurang mendapatkan perhatian dari pihak pemerintah daerah .

sehingga ia berharap agar Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu, Labusel dan Labura diminta untuk memberikan honor tetap bagi mereka yang mempunyai pekerjaan mulia seperti bilal masjid, nazir masjid sdan para guru mengaji.
Permintaan itu disampaikan Anggota DPRD Propinsi Sumut Isma Fadli Pulungan, Kamis (16/11).
"Itu adalah permintaan para bilal masjid, nazir masjid dan guru mengaji yang kita kumpulkan saat melakukan reses beberapa minggu yang lalu di kabupaten Labuhanbatu, Labusel dan Labura," ungkapnya.
Dikatakannya, langkah awal dalam memberikan honorer kepada bilal dan nazir masjid serta guru mengaji itu baru hanya di lakukan oleh Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara, meskipun belum menetap dan baru hanya sebahagian yang mendapatkan honor tersebut.
"Meski belum secara keseluruhan mendapatkan bantuan, tapi itu merupakan langkah awal yang baik untuk membantu para bilal dan nazir masjid serta para guru mengaji," katanya.
Isma berharap, langkah awal yang dilakukan Pemkab Labura dalam memberikan bantuan kepada bilal masjid, nazir masjid dan guru mengaji itu dapat diikuti oleh Pemkab Labuhanbatu dan Pemkab Labusel.
"Langkah yang dilakukan oleh Pemkab Labura itu kita harap dapat diikuti oleh Pemkab Labuhanabtu dan Labusel," harapnya.
Ditambahkannya, dalam waktu dekat, yakni diawal bulan Desember 2011 mendatang, pihaknya mengaku akan kembali melakukan reses di kabupaten Labuhanbatu, Labusel dan Labura. Rencananya, dalam reses tersebut, pihaknya akan mengumpulkan para pelajar yang akan dibentuk berkelompok untuk mendapatkan pelatihan tentang ilmu yang berkaitan dengan najir masjid, bilal masjid dan menjadi guru mengaji. Menurut Isma, hal itu sangat penting dilakukan agar nantinya tercipta generasi baru yang mewarisi ilmu menjadi bilal masjid, nazir masjid dan guru mengaji.
"Itu akan kita lakukan pada reses tingkat dua bulan depan," tambahnya

Labuhanbatu utara dan labuhanbatu selatan telah menerima aset daerah dari labuhanbatu induk.



RANTAUPRAPAT, ML : Bupati Dr H Tigor Panusunan Siregar menyerahkan aset Pemkab Labuhanbatu yang berada di wilayah pemekaran masing-masing kabupaten Labuhanbatu Utara dan Labuhanbatu Selatan yang dilaksanakan di ruang data dan karya kantor bupati, Rabu (16/11).
Penyerahan aset sendiri ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau
Memorandum of Understanding (MoU) dari Bupati Labuhanbatu Dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD kepada masing-masing penerima aset, yaitu Bupati Labuhanbatu Utara H Kharuddinsyah SE dan Bupati Labuhanbatu Selatan H Wildan Azwan Tanjung SH.
Bupati Tigor Panusunan Siregar mengatakan, penyerahan asset ini merupakan amanah undang-undang yang mengamanatkan setelah dilakukan pemekaran maka paling lama 3 tahun harus dilakukan penyerahan aset.
Pemekaran ini tentunya menguntungkan semua pihak. Labuhanbatu sebagai daerah yang menyerahkan asset merasa hilang bebannya, karena selama asset ini tidak diserahkan, maka selama itu pula laporan penilaian keuangan Labuhanbatu oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak akan pernah memperoleh Wjar Tanpa Pengecualian (WTP).
Demikian juga sebaliknya, kata Tigor, dengan telah dilakukan penyerahan aset, maka daerah pemekaran bisa secepatnya melakukan inventarisir terhadap aset yang diterima tersebut dan dapat mengoperasionalkannya untuk kepentingan rakyat.
“Aset kalau tidak diserah terimakan, maka dia tidak akan terpelihara dengan baik”, kata Tigor.
Pada bagian lain Tigor mengatakan, dalam 10 – 20 tahun yang akan datang program pembangunan bagi daerah pesisir Timur Sumatera Utara adalah pembuatan jalan Lintas Timur yang menghubungkan pantai Timur Langkat-Medan-Tebing Tinggi-Serdang Bedagai-Asahan-Tanjung Balai-Labuhanbatu Utara-Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan untuk selanjutnya masuk ke daerah Riau sampai ke Bengkulu.
Labuhanbatu sangat mendukung program ini, karena Rantauprapat sebagai ibukota kabupaten Labuhanbatu dalam 10-20 tahun ke depan akan diupayakan menjadi Kota dan ibukota Labuhanbatu akan dipidah ke daerah pesisir yang memungkinkan untuk dijadikan sebagai ibukota kabupaten Labuhanbatu.
Bupati Labura H Kharuddisyah SE mengatakan, , penyerahan ini merupakan konsekuensi logis yang harus diberikan daerah induk. Karena ini menandakan, dukungan dari daerah induk terhadap daerah yang dimekarkan. Kharuddinsyah berharap aset yang diterima tersebut bisa membantu kelancaran pemerintah daerah Labuhanbatu Utara dalam upaya mensejahterakan rakyat.
Bupati Labuhanbatu Selatan H Wildan Azwan SH mengatakan, kita bersyukur, sebagian besar asset dari daerah induk yakni Kabupaten Labuhanbatu telah diserahkan ke daerah pemekaran. Dengan telah diserahkanya aset-aset tersebut, pemanfaatan dan fungsi pengawasan bisa dilaksanakan secara baik.
Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Labuhanbatu Hj Ellya Rossa Siregar SPd mengatakan, penyelesaian aset antara daerah pemekaran dengan daerah induk perlu diselesaikan dengan mengedepankan kebersamaan dalam kerangka NKRI.
Jika hal ini dibiarkan dan berlarut-larut tanpa ada upaya utuk menyelesaikannya dikhawatirkan dapat menimbulkan konflik horizontal di akar rumput. Kemauan dan kebesaran hati pemimpin-pemimpin di daerah pemekaran dan daerah induk  perlu ditunjukan untuk menyelesaikan aset secara tuntas sebagai ketauladanan bagi masyarakatnya agar tidak terprovokasi isyu yang menyesatkan.
Hadir pada acara itu antara lain Dan Dim 0209 Letkol Inf Abdi Iman Zebua, Kapolres AKBP Hirbak Wahyu Setyawan, Kajari Bambang Sudradjat SH, Kajari Sabarulina Ginting SH, Plt Sekdakab Labuhanbatu H Ali Usman Harahap SH, Sekda Labusel H Rusman Syahnan SH, para asisten dari tiga kabupaten, para kabag dan undangan lainnya

kepulangan jemaah haji labuhanbatu di sambut oleh bupati Tigor panusunan siregar .

Bupati Tigor Panusunan Siregar menyambut kedatangan 455 jamaah haji asal Labuhanbatu dalam suatu acara yang dilaksanakan di Masjid Raya Al-Ikhlas Ujung Bandar – Rantauprapat, Rabu (15/11).
Jamaah haji yang diangkut sebanyak 12 bus itu tiba di masjid Raya Al-Ikhlas tepat pada pukul 13.36 Wib disambut dengan suka cita oleh sanak keluarga dan handai taulan yang memadati halaman masjid terbesar di Labuhanbatu itu.
Sejak pukul 12.00 Wib para penjemput telah memarkirkan mobilnya di sepanjang jalan lintas Sumatera dan kompleks perkantoran yang mengakibatkan arus lalu lintas terlihat padat merayap. Namun atas kesigapan dari para petugas dari Dishub dan Sat Lantas Polres kemacetan arus lalu lintas tidak terjadi.
Sesampainya di Masjid Raya Al-Ikhlas dengan tertib para jamaah haji turun dari bus dan memasuki masjid langsung bersalaman dengan bupati Tigor Panusunan Siregar dan Wakil Bupati Suhari Pane SIP.
Pada kesempatan itu Tigor mengucapkan selamat datang kembali ke tanah air, semoga dapat terus menjaga kesehatan dan menjalankan ibadah dengan baik. “Kami dari Pemkab Labuhanbatu merasa senang para jamaah haji Labuhanbatu dapat kembali dengan selamat ke Labuhanbatu”, kata Tigor.
Mengenai adanya jamaah yang mengalami gangguan kesehatan, Tigor mengajak semua jamaah dan hadirin untuk mendoakan agar diberikan kesembuhan dan dapat kembali ke tanah air dalam keadaan sehat wal afiat.
Dalam laporannya kepala staf urusan haji dan umroh yang juga Kakan Kemenag Kabupaten Labuhanbatu Drs H Azaman Harahap mengatakan, jamaah haji kloter 05 ini tiba di Bandara Polonia Medan pada tanggal 16 Nopember 2011 pukul 00.30 Wib.
Jamaah haji ini seyogianya berjumlah 455 orang, tetapi yang dapat kembali ke tanah air sebanyak 453 orang, karena 2 orang terpaksa tinggal di Makkah disebabkan sakit dan mendampingi, yakni atas nama H Johan M Rokan yang didampingi menantunya Nursamsiah.
Demikian juga H Jalumat Jakiron Lumban Tobing (56) yang berasal dari Tanjung Selamat Kelurahan Pulo Padang Kec. Rantau Utara mengalami gangguan asma bronchiale dirujuk ke RSU Haji Medan.
Turut hadir pada acara penyambutan itu antara lain Ketua DPRD Hj Ellya Rossa Siregar SPd, Asisten Ekonomi Pembangunan Drs Edi Sampurna MSi, Kabag Sosial Drs H Abdul Malik, Ketua MUI Drs H Usman Ahmad, para pimpinan Ormas Islam, para kepala Dinas, Badan dan Kantor.(AR).