Laman

Tiga Perwira Aniaya Anggota Sat Intelkam

RANTAU - Tiga perwira di jajaran Mapolres Labuhanbatu, masing-masing Wakapolres Labuhanbatu Kompol Yusup Saprudin, Kabag Ops Polres Labuhanbatu Kompol R Pandiangan dan Kasat Lantas Polres Labuhanbatu AKP Triyadi dituding telah menganiaya seorang anggota Satuan Intelkam Polres Labuhanbatu Bripka Riki hingga terpaksa dirawat di RSU Rantauprapat, Senin (13/2) pagi, sekitar pukul 09.30 wib. Bripka Riki saat ditemui METRO di RSU Rantauprapat menceritakan tindakan penganiayaan yang dilakukan tiga oknum perwira tersebut. Dikatakannya, pagi itu, dirinya bersama puluhan anggota Polres lainnya sedang mengikuti pelatihan Dalmas di halaman Mapolres Labuhanbatu. Saat mengikuti pelatihan itu, Wakapolres Labuhanbatu Kompol Yusup Saprudin bersama Kanit Reskrim Polsek Bilah Hulu Ipda Dedi kemudian mendatanginya. Disitulah Bripka Riki mengaku ditampar oleh Wakapolres Labuhanbatu Kompol Yusup Saprudin karena dituduh telah membuat onar di Mapolsek Bilah Hulu. "Waktu itu Pak wakalpolres menampar pipi saya sambil berkata "Jadi ini polisi mabuk yang bawa-bawa parang ke polsek itu ya," ujar Bripka Riki menirukan perkataan Kompol Yusup Saprudin. Diungkapkan Bripka Riki, tindakan kekerasan itu kemudian berlanjut ketika Kabag Ops Kompol R Pandiangan dan Kasat Lantas AKP Triyadi juga datang ke halaman Mapolres Labuhanbatu tersebut. Bripka Riki mengaku, selain telah ditampar Kompol Saparudin, dia juga ditampar Kasat Lantas Polres Labuhanbatu AKP Triayadi. Belum hilang rasa sakit akibat tamparan itu, tiba-tiba Kabag Ops Polres Labuhanbatu Kompol R Pandiangan membantingkan tubuh Bripka Riki hingga pinggangnya terhempas jatuh ketanah. "Setelah dibantingkan itulah saya mulai sempoyongan dan hampir tak sadarkan diri," ungkap Bripka Riki. Ditambahkannya, aksi kekerasan yang dilakukan tiga perwira itu juga disaksikan oleh puluhan anggota Dalmas yang saat itu sedang menggelar latihan di halaman Mapolres tersebut. "Semua polisi yang ad dihalaman Mapolres itu menyaksikan, boleh ditanya," ujarnya. Menurutnya, ketiga perwira itu melakukan penganiayaan terhadap dirinya atas laporan Kanit Reskrim Polsek Bilah Hulu Ipda Dedi, yang menuduhnya telah melakukan keonaran di Polsek Bilah Hulu beberapa hari yang lalu. "Mungkin Kanit itu mengadu kepada atasan saya, kalau saya telah membuat onar dengan membawa parang datang ke polsek bilah hulu. Memang pernah saya datang ke polsek bilah hulu bawa parang, tapi bukan mau merusuh, melainkan mengantarkan parang barang bukti yang dibawa anggota PP saat berkelahi dengan anggota SPSI di aek nabara," terangnya. Diakuinya Bripka Riki, jika telah terjadi perselisihan antara dirinya dengan Ipda Dedi sejak beberapa minggu yang lalu. "Jujur, saya memang lagi ada masalah sama Ipda Dedi, karena dia pernah datang ke rumah saya dan memaki istri saya," ungkapnya. Hal tersebut juga dibenarkan Yenida yuspita (34), Istri Bripka Riki, yang mengatakan jika suaminya itu sebelumnya sempat cek cok dengan Ipda Dedi. "Waktu itu memang pernah Pak Kanit itu datang kerumah mencari suami saya, namun karena suami saya tidak dirumah, dia langsung marah-marah sama saya. Kedatangannya itu kemudian saya laporkan kepada suami saya hingga mereka sempat cek cok melalui handphone," jelas Yunida saat menemani suaminya di RSU Rantauprapat. Sementara Kapolres Labuhanbatu AKBP Hirbak Wahyu Setiawan saat dikomfirmasi membantah tudingan Bripka Riki yang mengaku telah dianiaya oleh tiga perwira tersebut. "gak betul itu, bos ada - ada saja isunya dan itu juga masalah internal polres terkait dengan masuk rumah sakit karena gulanya sedang naik" jawabnya melalui pesan singkat. Namun ketika ditanya siapa oknum yang melakukan pemukulan terhadap Bripka Riki hingga masuk rumah sakit, Hirbak tidak lagi menjawab pesan singkat wartawan. Sementara dari catatan di UGD RSU Rantauprapat, Bripka Riki mengalami luka lecet dibawah telinga kanan, bengkak dibawah telinga kanan, keluhan perut sakit Dan tekanan darah mencapai 160/100 mhg.CR1