Laman

Wakil Bupati : Pelajar Sebagai Generasi Inovator Harapan Bangsa

Pelajar sebagai generasi Inovator merupakan generasi harapan bangsa. Maju tidaknya suatu bangsa bisa dilihat dari pemudanya, sehingga pemuda mempunyai tuntutan supaya berkualitas dan cerdas. Semakin banyaknya pemuda yang berkualitas dan cerdas akan menjadi investasi besar bagi perkembangan dan kemajuan bangsa. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Labuhanbatu Suhari Pane, S.IP dalam paparanya sebagai Narasumber pada acara Seminar dan Musyawarah Daerah III Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Labuhanbatu, di Gedung Nasional Rantauprapat, Kamis (21/06-12). Dalam seminar tersebut peserta banyak mendapatkan asupan motivasi dari Suhari, akan pentingnya Pendidikan, karena mayoritas pesertanya adalah pelajar, maka gemuruh semangat pun berkobar di Gedung Nasional tersebut. Tidak kalah menariknya suhari memanggil beberapa orang pelajar naik keatas pentas langsung berdialog dengan para pelajar, peserta pun seakan terhipnotis dan merasakan hidup acara seminar tersebut. Suhari juga menyampaikan berbagai cara bisa dilakukan oleh siapapun, Salah satu langkah sederhana yang dapat dimulai oleh para pemuda untuk menjadi harapan bangsa adalah dengan membudayakan membaca. Dengan membaca, setiap pemuda akan semakin terasah pemikirannya sehingga akan meningkatkan kemampuan dalam bidang yang ditekuni. Lebih Suhari menjelaskan, bahwa Pemkab Labuhanbatu akan melaksanakan pendidikan gratis untuk tingkat SMA/SMK Negeri yang di berlakukan bulan Juli 2012 yang akan datang, yang tujuan utamanya diharapkan tidak ada lagi anak-anak di Labuhanbatu yang putus sekolah disebabkan tidak ada biaya, sehingga nantinya akan lebih banyak lagi Putra - Putri di Labuhanbatu yang masuk di PTN, dengan demikian 20 tahun yang akan datang akan tercipta pemimpin-pemimpin yang berkualitas dimasa depan di Labuhanbatu yang memiliki wawasan dan pengetahunan yang baik, tegasnya. Sedangkan Ketua Umum IPM Labuhanbatu Yursalim Nasution menyampaikan, untuk dapat menjadi pelopor, pelangsung dan penyempurna, kader dan anggota IPM harus memiliki tiga paradigma yang menjadi landasan berfikir, yakni keilmuan, kritis terbuka, hati suci/transenden. Artinya, IPM tidak hanya melopori nalar kritis dalam gerakan keilmuan pelajar, tetapi juga bersedia untuk selalu membuka fikiran yang datang dari luar, sekaligus membuka pintu selebar-lebarnya untuk berdialog dengan siapapun yang berbeda dengan pemikirannya, namun dilandasi dengan hati yang suci, tidak saling menjatuhkan, tetapi untuk mencari titik terang. Sementara itu Ketua Umum PW IPM Sumut M.Iqbal Tanjung dalam sambutanya saat membuka acara seminar dan Musyda III tersebut menyampaikan, ke depan IPM Labuhanbatu agar dapat berkontribusi untuk sekolah Muhammadiyah. Menurutnya, IPM Labuhanbatu memiliki potensi minat dan bakat yang banyak dalam jumlah kader yang besar dan sayang jika disia-siakan. M. Iqbal menambahkan bahwa selama ini, kegiatan hanya terfokus dalam tataran pimpinan saja, namun belum dirasakan oleh ranting. Oleh karena itu, sesuai dengan tema yang diusung diharapkan menjadi semangat dan dapat diimplementasikan kepada seluruh pelajar di Labuhanbatu dan dapat menjadi strategi ideologisasi efektif dalam masa globalisasi ini. IPM sebagai pelopor, haruslah bisa menjadi pendahulu, pemrakarsa, pemimpin, penggagas. Inilah fungsi dari identitas IPM sebagai pelopor amanah Muhammadiyah. Sedangkan IPM sebagai pelangsung adalah peran IPM sebagai penyampung, pelaksana amanah keummatan yang diemban Muhammadiyah. Dan yang terakhir, adalah sebagi penyempurna, IPM harus bisa menyempurnakan, berkontribusi penuh pada pelaksanaan amanah yang diembannya. Tidak hanya sebagai konseptor (pelopor), eksekutor (pelaksana), namun juga harus bisa menyempurnakan sebagai penyempurna amanah.(MS). Teks foto : Wakil Bupati Suhari Pane SIP didampaingi Ketua PW IPM Sumut M.Iqbal Tanjung dan pengurus IPM Labuhanbatu foto bersama usai pembukaan Musda IPM Labuhanbatu di Gedung Nasional Rantauprapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar