Laman

Tigor Diminta Pikirkan Honor Guru Mengaji

RANTAU – Bupati Labuhanbatu Tigor Panusunan Siregar diminta untuk peka dan dapat memikirkan honor para guru mengaji, bilal mayit dan nazir masjid di Kabupaten Labuhanbatu. Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi A DPRD Propinsi Sumatera Utara H Isma Fadli Pulungan dalam resesnya di Dusun Persiluangan II Desa Gunung Selamat, Bilah Hulu, Minggu (9/2) lalu. “Sudah seharusnya bupati selaku kepala pemerintahan di kabupaten labuhanbatu dapat menghargai jasa-jasa para guru mengaji, bilal mayit dan nazir masjid dengan memberikan honorer kepada mereka,” ujarnya. Dikatakannya, sebagai wujud kerja nyata dan kepedulian terhadap masyarakat Labuhanbatu, sudah sepantasnya Bupati Labuhanbatu memikirkan nasib para guru mengaji, bilal mayit dan nazir masjid tersebut. “Bupati jangan hanya bereporia dengan hanya melakukan pelantikan-pelantikan saja. Karena yang diperlukan masyarakat saat ini adalah kerja nyata dari Bupati Labuhanbatu yang dipilih oleh rakyat,” ungkapnya. Menurutnya, jika Bupati Labuhanbatu dapat mewujudkan permintaan masyarakat tersebut, tentunya akan menambah peluang kepada Tigor – Suhari untuk duduk kembali menjadi Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu dalam Pilkada tahun 2015 mendatang. “Saya yakin Tigor-Suhari akan kembali dipilih rakyat jika honor itu dapat diberikan,” tegasnya. Disampaikannya, sudah selayaknya Pemkab Labuhanbatu mengikuti Pemkab Labura dan Labusel yang telah merealisasikan pemberian honor kepada guru mengaji, bilal mayit dan nazir masjid tersebut. “Karena uang yang akan di berikan kepada guru mengaji, nazir mesjid, bilal mayit dan anak terlantar itu juga uang rakyat. Jadi permintaan masyarakat itu merupakan hal yang wajar,” jelasnya. Bupati Labuhanbatu Tigor Panusan Siregar melalui Kabag Humas Pemkab Labuhanbatu Abdul Rahman mengaku jika pemberian honor kepada guru mengaji, bilal mayit dan nazir masjid tersebut belum dapat direalisasikan. Dengan alasan, minimnya anggaran Pemkab Labuhanbatu yang diketahui lebih besar dibebankan kepada belanja pegawai. “Anggaran kita minim, karena belanja pegawai kita cukup besar. Mungkin itu dapat diberikan pada tahun anggaran berikutnya,” ujarnya melalui seluler, Minggu (12/2). Sementara itu, Ketua DPRD Labuhanbatu Eliya Rosa Siregar menanggapi positif terkait permintaan pemberian honor guru mengaji, bilal mayit dan nazir masjid tersebut. Dikatakannya, minimnya anggaran Pemkab Labuhanbatu tentunya tidak menjadi alasan untuk tidak menanggapi permintaan masyarakat tersebut. Karena menurutnya, pemberian honor para guru mengaji, bilal mayit dan nazir masjid tersebut dapat juga diberikan dari pos anggaran dana hibah pemkab Labuhanbatu. “Dana hibah ada, namun belum di bahas untuk di realisasikan kemana khusus di bidang sosialnya,” ujarnya. Cr1

JELANG MUSDA KE-7 DPD AMPI GELAR BERBAGAI KEGIATAN

Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) ke-7 DPD AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Muda Indonesia) Kabupaten Labuhanbatu yang direncanakan tgl 25 Februari 2012 DPD AMPI menggelar berbagai kegiatan demi membangkitkan dan menunjukan eksistensi AMPI di Kabupaten Labuhanbatu, kegiatan tersebut antara lain perlombaan BMX RACE 2012 yang memperebutkan piala Ketua DPD AMPI Kabupaten Labuhanbatu dan uang pembinaan jutaan rupiah. "kegiatan BMX RACE 2012 ini akan dilaksanakan di Lapangan Bina Raga, Rantauprapat tanggal 18-19 Februari di Lapangan Bina Raga, Rantauprapat, dan semua lapisan masyarakat Labuhanbatu dapat berpartisipasi dalam perlombaan ini"ungkap Ketua DPD AMPI Labuhanbatu H. Ruben Simangunsong, SH kepada pers di Rumah Dinas Ketua DPRD Labuhanbatu, Jumat,10/2. Lebih lanjut Ruben menjelaskan, sesuai dengan amanat dari DPD AMPI Sumut yang mengharuskan DPD AMPI Kab/Kota se-Sumut untuk melakukan konsolidasi dan reorganisasi kepengurusan AMPI, maka DPD AMPI Labuhanbatu telah mengadakan rapat kepengurusan guna membentuk panita Musda AMPI Labuhanbatu ke-7 "persiapan kita sudah rampung 80 % menjelang musda, dan DPD AMPI juga sudah melakukan koordinasi dan konsolidasi di semua rayon (kecamatan), sehingga diharapkan pelaksanaan Musda yang rencananya dihadiri langsung Ketua DPD AMPI Labuhanbatu M. Syaf Lubis dapat terlaksana dengan lancar"terang Ruben. Dalam waktu dekat ini DPD AMPI Labuhanbatu akan memberangkatkan atlet Pancho hasil binaan AMPI Labuhanbatu untuk berangkat ke Kota Balikpapan an Asrul Apandi Ritonga guna mengikuti Kejurnas Pancho mewakili Sumatera Utara, "atlet binaan kita ini diharapkan mampu membawa nama Labuhanbatu di kancah nasional"ujar Ruben. Sementara itu Ketua Panitia Musda, Ir. H. Syaiful Azwar Tambunan didampingi Sekretaris Panitia Zulkifli Peranginangin, S.Sos menambahkan, Musda AMPI tahun ini merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan demi eksistensi AMPI sekaligus menata ulang kepengurusan yang ada "AMPI Labuhanbatu mempunyai cita-cita menjadi barometernya AMPI di Sumut, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan program kerja yang harus dirancang bersama pengurus rayon dalam musda" terang Syaiful Syaiful berharap, para Kader-kader AMPI Labuhanbatu dan keluarga besar Partai Golkar Labuhanbatu diharapkan mendukung penuh pelaksanaan Musda ini demi jayanya AMPI di Kabupaten Labuhanbatu, "Musda AMPI tahun ini diharapkan sebagai awal atau moment kebangkitan AMPI"ungkap Syaiful

Kantor Guru dan Kelas SD Negeri Sei Baru Rubuh

Kelas dan Kantor Guru SD Negeri Sei Baru Rubuh Dua Siswa Luka Berat Akibat Tertimpa Reruntuhan PANAI HILIR - Sebuah ruangan kelas dan ruangan kantor guru di SD Negeri nomor 116914, Desa Sei Baru Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu rubuh, Kamis (9/2) pagi, sekitar pukul 09.30 wib. Akibatnya, dua orang siswa mengalami luka berat karena tertimpa reruntuhan.
Rubuhnya dua ruangan berdinding papan itu diduga akibat kondisi material bangunan yang sudah lapuk dimakan usia. Seluruh tiang bangunan dua ruangan itu tumbang, sementara atap seng berterbangan hanya karena diterpa hujan disertai angin yang tidak begitu kencang. "Memang dua ruangan itu sudah hampir 19 tahun, yakni sejak tahun 1983, tidak pernah direhab atau diperbaiki, jadi wajarlah kalau bangunan itu tumbang hanya karena diterpa angin dan hujan," terang Kepala Sekolah SD Negeri 116914 Sei Baru, Azwar, Jumat (10/2) di halaman sekolah tersebut. Dikatakannya, kekhawatiran akan rubuhnya ruangan yang sudah lapuk itu sudah diantisipasinya sejak beberapa bulan yang lalu, dengan tidak lagi mempergunakan atau mengosongkan ruangan kelas dan kantor guru tersebut. "Sejak beberapa bulan yang lalu kami memang sudah tidak lagi memakai ruangan itu. Karena saya sudah menduga ruangan itu suatu waktu pasti akan tumbang karena kondisinya yang sudah lapuk. Makanya saat kejadian hanya ada dua siswa yang terkena reruntuhan," ucapnya. Diungkapkannya, sekolah negeri yang berdiri sejak tahun 1983 itu kini hanya memiliki 5 ruang kelas dan terpaksa menjadikan gudang sekolah berukuran 2 x 4 meter itu menjadi ruang kantor guru. "Sejak ruangan kelas itu tidak dipergunakan, terpaksa murid kelas dua jadwal masuk sekolahnya siang hari, karena ruang kelasnya hanya tinggal lima. Sementara para guru terpaksa menjadikan gudang sekolah sebagai kantor," ungkapnya. sejumlah rumah dinas para guru juga tampak lapuk dan butuh perehaban. "Ada tujuh orang guru yang mengajar di sekolah ini, dua diantaranya berstatus PNS dan tinggal dirumah dinas yang juga sudah lapuk itu," paparnya. Azwar berharap,selain dapat memperbaiki kelas dan kantor guru yang telah roboh itu, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu juga dapat merehab rumah dinas para guru tersebut. "Kita juga takut kalau nanti tiba-tiba rumah dinas itu juga rubuh. Makanya kita berharap agar rumah itu dapat diperbaiki," harapnya. 2 Siswa Luka Berat Tertimpa Reruntuhan Muhammad Riki (7) dan Armansyah (8),dua orang siswa kelas II SD Negeri 116914 Sei Baru tersebut mengalami luka berat akibat tertimpa reruntuhan material dua ruangan sekolah yang rubuh pada Kamis (9/2) lalu. Tiurma Br Hutabarat (39), ibu kandung Muhammad Riki, mengaku khawatir terhadap kondisi kesehatan anak ke enam dari tujuh bersaudara itu, meskipun pihak sekolah telah membawa kedua siswa yang menjadi korban tertimpa reruntuhan itu ke Puskesmas Sei Barombang, Panai Hilir. "Luka-luka di bagian kepala,di bibir, dan di bagian tubuh lainnya masih belum sembuh akibat tertimpa reruntuhan bangunan itu. Belum lagi badannya terkilir karena ditimpa kayu balok besar," ujar Tiurma saat ditemui di rumahnya di Desa Sei Sakat, Panai Hilir, Jumat (10/2). Dikatakannya, hingga kini Muhammad Riki masih shock usai peristiwa naas tersebut. Pasalnya, rubuhnya bangunan sekolah itu terjadi secara tiba-tiba saat anaknya Muhammad Riki bersama temannya Armansyah asyik bermain bola tepat di dekat bangunan yang telah lapuk tersebut. Bahkan, dari informasi sejumlah warga dilingkungan sekolah menyebutkan, Muhammad Riki sempat Tak sadarkan diri usai tertimpa reruntuhan bangunan itu. "Warga di dekat sekolah itu bilang kalau anak saya sempat teriak-teriak minta tolong karena badannya tertimpa broti, sehabis itu dia langsung pingsan Dan langsung dibawa pihak sekolah ke puskesmas," jelasnya. Solehuddin (41), seorang petani kencur, ayah kandung Muhammad Riki, mengatakan jika dirinya kali pertama mendapati kabar anaknya telah dirawat di puskesmas karena tertimpa reruntuhan bangunan milik sekolah itu dari salah seorang warga yang mendatanginya saat sedang berada diladang kencur di desa Sei Sakat, Panah Hilir. Mendapati laporan warga, dengan tergesa-gesa Solehuddin bersama istrinya Tiurma mendatangi Puskemas tempat Muhammad Riski dirawat. "Di Puskemas itu, luka anak saya diobati. Karena kata perawat anak saya sudah bisa dibawa pulang, makanya dia saya rawat di rumah," ucap Solehuddin. Hal hampir serupa disampaikan Siti (42), warga Sei Baru, Panai Hilir, ibu kandung Armansyah, yang juga menjadi korban luka akibat tertimpa reruntuhan. Dikatakannya, akibat peristiwa itu, anaknya Armansyah hingga kini belum dapat hadir ke sekolah untuk mengikuti pelajaran seperti biasa karena luka disejumlah bagian tubuhnya belum sembuh. "Terpaksalah anak saya itu tidak masuk sekolah karena luka di kepala Dan kakinya belum sembuh," ujarnya. Diharapkannya, dengan adanya peristiwa rubuhnya bangunan sekolah yang mengakibatkan dua siswa mengalami luka berat itu, pemerintah kabupaten labuhanabatu dapat segera memperbaiki bangunan sekolah yang tidak layak huni khusunya di daerah pesisir Labuhanbatu. "Karena banyak sekolah di daerah pantai ini yang kondisi bangunannya sama seperti bangunan yang rubuh di sekolah anak saya itu. Kalau keadaan itu dibiarkan, pastinya akan ada lagi siswa yang mengalami nasib yang sama seperti anak saya," ucapnya.Cr1

Diduga jadi tempat maksiat dan sarang narkoba Kafe Karaoke di Perumahan Bukit Hijau Permai resahkan warga

RANTAUPRAPAT,M24 Keberadaan Kafe Karaoke di perumahan Bukit Hijau Permai ,Jalan Adam Malik By Pass Rantauprpapat kini sangat meresahkan warga sekitar komplek perumahan itu, selain bising, lokasi itu juga diduga jadi tempat maksiat dan lokasi peredaran narkoba. Warga Setempat H.Jakfar yang bermukim di perumahan Bukit Hijau Permai (BHP), Jalan H Adam Malik (By Pass) Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu mengeluhkan suara karaoke didaerah itu hingga larut malam,""suara bising yang timbul dari salah satu rumah tentangganya persis berada dibelakang Block C yang membuka warung plus karaoke hampir setiap malam.,sudah pernah saya kasih tahu juga Kapolres Labuhanbatu melalui SMS (pesan singkat). Waktu itu sudah diperintahkan Kapolres supaya Tutup, tapi herannya belakangan dibuka lagi oleh pemiliknya,” ujarnya kepada M24, Jum’at (10/2). Menurutnya, akibat suara bising yang ditimbulkan dari warung plus karaoke tersebut, pihaknya tidak bisa melakukan ibadah sholat serta mengaji dengan khusuk pada malam hari. Bahkan katanya, akibat tak tahan mendegarkan suara bising, dia telah menyurati kepala kelurahan agar dapat memberi peringatan kepada pemilik rumah yang menyulap bagian terasnya menjadi warung plus karaoke. “Saya sudah persiapkan surat pemberitahuan kepada Bupati Tigor agar pemilik warung plus karaoke itu ditutup Sat Pol PP. Karena saya menduga izin oiperasinya sebagai karaoke tidak ada,” tegasnya. Selain itu kata Jakpar, dia menengarai disekitar komplek menjadi lokasi mesum. Sebab katanya, kalau wanita cantik yang masuk kedalam lingkungan komplek tersebut, penjaga pintu tidak meminta KTP sebagai salah satu syarat bagi tamu yang berkunjung. “Saya menduga disekitaran perumahan itu ada transaksi mesum dan narkoba. Kecurigaan saya karena kalau wanita cantik yang berkunjung kedalam tidak diminta petugas KTPnya. Saya pernah melihat dengan mata saya sendiri, wanita berpakaian minim itu hanya memberi sebungkus rokok bisa masuk kedalam. Sedangkan, ibu Ketua DPRD aja bertamu kesana meninggalkan KTP dipos jaga,”ungkap Jakpar . Humas Pemkab Labuhanbatu Abdurrahman Hasibuan ketika dikonfirmasi mengatakan, Pemkab Labuhanbatu tidak pernah mengelurakan izin karaoke di komplek perumahan. “Setahu saya pemkab tidak mengeluarkan izin karaoke di komplek atau perumahan. Perlu juga itu dicek dulu,” tegasnya. Kapolres Labuhanbatu AKBP Hirbak Wahyu Setiawan melalui Kasat Intel AKP Mijer ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah mengecek lokasi karaoke yang dikeluhkan anggota DPRD tersebut. “Waktu kita cek karaokenya tidak sampai larut malam dan saya lihat sudah ditembok pembatas dengan rumah anggota warga itu,” tandasanya.