Laman

Pemberian Ang Pao, Atraksi Barongsai dan Kembang Api Ramaikan Perayaan Imlek di Rantauprapat

Pemberian Ang Pao kepada kerabat, adik atau orang kurang mampu diyakini akan membawa rezeki berlipat pada tahun-tahun mendatang. Jadi tidak mengherankan perayaan Imlek kali ini juga dimeriahkan dengan pemberian Ang Pao, atraksi Barongsai dan penyulutan Kembang Api yang dilaksanakan di Vihara Budha Jayanti Rantauprapat, Senin (6/2-12) malam. Secara harfiah, ang pao berarti amplop yang berwarna merah. Ang pao telah menjadi salah satu simbol Tahun Baru Imlek. Pada hari raya ini, ada tradisi bahwa seseorang yang telah menikah memberikan ang pao yang berisi uang kepada orang yang lebih muda dan belum menikah. Soal jumlah, hal ini tergantung pada kemampuan dan kerelaan dari sang pemberi. Bagi Etnis Tionghoa Ang Pao memiliki makna filosofi transfer kesejahteraan atau energi. Transfer kesejahteraan dari orang mampu ke tidak mampu, dari orang tua ke anak-anak, dari anak-anak yang sudah menikah ke orangtua. Perayaan Tahun Baru Imlek yang dipusatkan di Vihara Budha Jayanti, Jalan Gatot Subroto Rantauprapat itu dihadiri oleh bupati Labuhanbatu dr H Tigor Panusunan SpPD, Dan Dim 0209 Letkol Inf Abdi Iman Sakti Zebua, Ketua DPRD Hj Ellya Rossa Siregar SPd, Ketua Tim Penggerak PKK dr Hj Fitra Laila TP Siregar SpTHT, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Drs H Edi Sampurna MSi, Kadis Cipta Karya Ir Mahini Rizal, Kadis Kesehatan dr H Alwi Mujahit Hasibuan MKes, Kepala RSUD dr HM Natsir Pohan SpB, Camat Rantau Utara Haris Topan Hasibuan SH, tokoh masyarakat H Tutur Parapat, Sujian, Ahwat Guntur dan ribuan masyarakat etnis Tionghoa berbaur dengan masyarakat pribumi untuk menyaksikan acara yang disajikan. Bupati Tigor Panusunan Siregar mengatakan, perayaan Imlek yang kita laksanakan kali ini merupakan bentuk toleransi yang tinggi diantara kita. Hal ini dikatakan bupati, karena peserta yang hadir merayakan kegiatan itu tidak hanya dari etnis Tionghoa tetapi turut juga masyarakat pribumi yang berdomisili di sekitar Vihara tersebut. Pemkab Labuhanbatu, kata Tigor, tidak membeda-bedakan antara etnis yang satu dengan etnis lainnya. “Pemkab Labuhanbatu berdiri di atas semua etnis”, tegasnya, sambil menjelaskan bahwa etnis Tionghoa juga telah banyak berbuat untuk kemajuan Kabupaten Labuhanbatu. Sementara itu Sujian alias Acan salah seorang tokoh Etnis Tionghoa Labuhanbatu dalam sambutannya menjelaskan, bahwa Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting bagi Etnis Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek dimulai di hari pertama bulan pertama dan berakhir dengan Cap Go Meh, yakni hari ke kelima belas (pada saat bulan purnama) di penanggalan Tionghoa. Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī yang berarti "malam pergantian tahun". Bagi Etnis Tionghoa yang beragam adat dan tradisi, perayaan Tahun Baru Imlek sangat beragam. Namun, kesemuanya pada intinya bertujuan untuk memeriahkan malam tahun baru itu, seperti jamuan makan malam serta penyulutan kembang api.(AR). Teks foto : Bupati dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD dan Ibu Hj Fitra Laila TP Siregar SpTHT beserta unsur Muspida lainnya foto bersama dengan panitia perayaan Cap Go Meh di Vihara Budha Jayanti Rantauprapat. 2 File telah Dilampirkan| 715KB

Etnis Tionghoa Puji Keberhasilan Tigor Membangun Labuhanbatu

Etnis Tionghoa memuji keberhasilan bupati dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD membangun Kabupaten Labuhanbatu. Hal itu disampaikan Sujian alias Acan ketika menyampaikan kata sambutannya pada acara perayaan Imlek di Vihara Budha Jayanti, Senin (6/2-12) malam. Sujian mengatakan, apa yang disampaikan Tigor pada saat kampanye yang lalu seluruhnya telah dapat dipenuhi, seperti pelayanan KTP/KK Gratis, peningkatan kualitas listrik di daerah pantai, pengerasan jalan ke Bandar Kumbul, pengerasan jalan dari Labuhanbilik – Sungai Berombang, pemasangan lampu jalan dari Janji – Sigambal dan lain sebagainya. “Kualitas listrik pada waktu itu disebut warga setempat “mellep”, tetapi saat ini sudah dapat dinikmati masyarakat dengan terang benderang”, kata Sujian. Demikian juga jalan dari Labuhanbilik menuju Sungai Berombang saat ini telah dilakukan pengerasan sampai Sungai Lumut sepanjang 7 km. “Sisanya sepanjang 8 km lagi kami perkiarakan akan selesai pada tahun ini”, ungkap Sujian. Sujian juga mengatakan, bahwa sejak kepemimpinan Tigor perhatian Pemkab Labuhanbatu terhadap daerah pantai semakin besar. “Kalau selama ini arah pembangunan hanya dilakukan di daerah perkotaan dan daratan, tetapi kali ini diarahkan ke daerah pantai dan pegunungan untuk membuka daerah terisolir”, ungkapnya. “Kami menilai selama 2 tahun kepemimpinan Pak Tigor banyak perobahan telah dilakukan. Kalau ada yang menilai sebaliknya saya kira orang tersebut harus melihat langsung keadaan sebenarnya di Labuhanbatu”, ujarnya. Pada kesempatan itu Sujian juga meminta kepada Pemkab Labuhanbatu untuk melakukan perbaikan drainase di daerah Jalan Durian dan Ahmad Dahlan Rantauprapat. Disebutkannya, bahwa di kedua daerah itu kalau hujan turun akan terjadi banjir yang menggenangi rumah warga. Menanggapi permintaan itu, bupati Labuhanbatu Tigor Panusunan Siregar mengatakan, bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan pemindahan pedagang dari Pasar Baru ke Pasar Gelugur. “Seluruh pedagang akan kita pindahkan ke pasar Gelugur mulai tanggal 20 Februari 2012 ini”, kata Tigor. Apabila seluruh pedagang sudah pindah, jelas Tigor, maka Pemkab Labuhanbatu akan segera melakukan perbaikan drainase di pusat kota khususnya di lokasi-lokasi yan sering terjadi banjir. Kalau hal ini dapat kita lakukan, maka masalah banjir yang selama ini membuat warga resah akan segera dapat teratasi.(AR).

Klub Poslab Labuhanbatu disoal

Rantauprapat, Pengukuhan dan keberangkatan Kesebelasan Poslab Labuhanbatu mengikuti Kompetisi Divisi I Liga Indonesia , Sabtu (4/2-12) di Deli Serdang di Soal.pasalnya Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Labuhanbatu tidak mengetahuinya. Ketua Pengca PSSI Labuhanbatu, Hj Elya Rossa Siregar didampingi seketarisnya Ali Akbar Hasibuan kepada Wartawan di Rantauprapat, Senin (6/2) mengatakan ,sampai saat ini Pengcab PSSI Labuhanbatu belum mendapat pemberitahuan pengukuhan dan keberangkatan kesebelasan Poslab secara lisan maupun tulisan untuk mengikuti kompeteisi Divisi I Liga Indonesia ke Deli Serdang. “ Biasanya, setiap kesebelasan daerah yang akan mengikuti semua pertandingan maupun kompetisi layak diberitahukan kepada Pengcab PSSI setempat sebagai induk dari organisasi sepak bola yang diakui oleh pemerintah, walaupun itu hanya secara lisan.” jelas Elya. Anehnya, terang Elya sebagai ketua dan Ali Akbar Hasibuan sebagai pengurus harian Pengcab PSSI Labuhanbatu untuk periode 2011-2014 tidak mengetahui kapan Poslab mengikuti kompetisi ke Deli Serdang. “ Kami tidak kecil hati kalaupun tidak diajak untuk melepas maupun mengikuti setiap agenda kompetisi yang dikuti kesebelasan Poslab, tapi saya bertanya tanya, apa kepengurusan kami di Pengcab dianggap illegal, atau kami dianggap beban sehingga dengan tidak ikutnya kami dapat mengurangi biaya yang ada? ” ujar Ali sambil tertawa . Bukan hanya itu, bahkan pada pengukuhan pengurus harian Poslab untuk periode 2011-2015 beberapa waktu lalu , Pengcab PSSI Labuhanbatu juga tidak tahu kapan diadakan dan siapa yang mengukuhkannya. Padahal ketua Pengcab PSSI bukanlah wajah baru ataupun orang awam, karena selain ketua pengcab, Elya Rossa adalah ketua DPRD Labuhanbatu, tambah Ali akbar sambil tersenyum penuh arti. Mengakhiri peertemuan itu, Elya Rossa dan Ali akbar mengajak semua warga Labuhanbatu untuk mendukung dan mendoakan agar kesebelasan daerah petro dollar itu dalam kompetisi yang sedang diikuti mendapat tempat terhormat dalam Divisi I Liga Indonesia . Ketua Umum Klub Poslab Labuhanbatu Tigor Panusunan melalui Humas Klub Poslab Labuhanbatu Abdurrahman Hasibuan kepada Wartawan mengatakan, keberangkatan Poslab mengikuti Kompetisi Divisi I Liga Indonesia terburu buru karena adanya perubahan jadwal dari panitia kompetisi PSSI Divisi I Liga Indonesia tahun 2011-2012. ” Setahu saya, keberangktan itu terburu buru, tapi ada undangan yang ditujukan untuk cabang olah raga yang ada di labuhanbatu” katanya. () Foto : Ketua Pengcab PSSI Labuhanbatu Elliarossa Siregar

Bupati Labuhanbatu Serahkan Ambulance dan Fingerscan Kepada Puskesmas

Bupati Lakukan Peninjauan ke RSUD Labuhanbatu

Usai melaksanakan upacara bendera Bupati dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD langsung melakukan peninjauan ke RSUD Labuhanbatu, Senin (6/2-12). Peninjaun itu digelar dalam rangka melihat secara langsung kondisi dan situasi terkini rumah sakit tersebut dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat. Bupati yang didampingi Kepala RSUD dr HM Natsir Pohan SpB, Kadis Kesehatan dr H Alwi Mujahit Hasibuan MKes dan para dokter di rumah sakit itu secara bergiliran memasuki berbagai ruang perawatan dan poliklinik. Tidak ketinggalan ruang bedah, ICU, ruang gizi dan drainase serta plafon ruangan menjadi perhatian bupati. “Melihat kelengkapan yang dimiliki RSUD ini, maka kita berharap bisa diikuti dengan pelayanan optimal terhadap masyarakat,” ungkap bupati. Bupati juga menegaskan dengan terakreditasinya 16 pelayanan di RSUD Labuhanbatu harus dapat pula membuat pelayanan kepada pasien lebih meningkat. Begitu pula sosialisasi tentang keberadaan rumah sakit ini tetap perlu ditingkatkan lagi. Tigor menjelasakan, bahwa RSUD Labuhanbatu dalam waktu dekat akan berubah menjadi Badan Layanan Umum. Dengan demikian RSUD ini akan dapat menentukan segala kebutuhan yang diperlukan, seperti masalah keuangan, kebutuhan peralatan dan lain sebagainya. Terkait dengan banyaknya keluhan masyarakat atas kebersihan dan layanan di rumah sakit tersebut, Tigor mengatakan, hal itu sudah menjadi perhatian beliau dan pimpinan RSUD. “Pemkab Labuhanbatu akan terus mendorong pihak rumah sakit agar terus melakukan pembenahan baik dari sisi pelayanan kepada pasien maupun masalah kebersihan ruangan”, tegas Tigor. Sementara itu Ketua Investigasi Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara (LPPN) Kabupaten Labuhanbatu Alitua Rambe kepada media ini mengatakan, bahwa pelayanan di RSDU sudah meningkat. Hal itu ditandai dengan terakreditasinya 16 pelayan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI kepada RSUD Labuhanbatu. Dilain pihak, kata Alitua mengatakan, para pengunjung juga harus turut juga menjaga kebersihan rumah sakit milik pemerintah daerah itu. Kalau kita perhatikan, tambahnya, para keluarga pasien sering membuang sampah di plataran rumah sakit sementara hampir disemua sudut ruangan tersedia tong sampah. Demikian juga pihak keluarga pasien hendaknya dalam melakukan kunjungan dilakukan secara bergiliran, sehingga tidak terjadi penumpukan orang yang menyebabkan sumpeknya ruangan rawat inap khususnya di kelas. “Dapat kita lihat pasien yang dirawat cuma 1 orang, sementara yang menjaganya bisa mencapai 6 orang, padahal hal hal itu bias dilakukan secara bergiliran”, ujar Alitua.(AR). Teks foto : Bupati Tigor Panusunan Siregar ketika meninjau ruang UGD. Tampak bupati didampingi Kepala RSUD dr H HM Natsir Pohan dan Kadis Kesehatan dr H Alwi Mujahit Hasibuan MKes serius memperhatikan garis penunjuk arah yang ada di ruangan tersebut. 4 File telah Dilampirkan| 652KB