Laman

Proses Administrasi Pasien Jamkesda Sangat Memuaskan

RANTAUPRAPAT, SLR: Nanyak kisah kita dengar tentang pelayanan kesehatan khususnya saat berobat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Rantauprapat. Ada yang mengatakan pelayanannya baik, namun ada juga yang mengatakan sebaliknya. Memang kualitas pelayanan itu sangat ditentukan oleh cepat atau lambatnya proses penangan kasus oleh petugas yang bersangkutan. Apa yang diceritakan oleh Surya Edi Hasibuan kepada media ini patut diketahui oleh khalayak, karena apa yang disampaikannya merupakan kisah nyata tanpa rekayasa. Lagi pula Surya Edi Hasibuan juga merupakan salah seorang yang sangat kritis terhadap mutu pelayanan di RSUD milik Pemkab Labuhanbatu itu. Dia juga pernah melakukan aksi melakukan unjuk rasa tunggal saat dirinya menerima pelayanan kurang memuaskan beberapa waktu yang lalu di RSUD tersebut. “Kita harus kritisi kalau memang pelayanan yang dilakukan buruk, tetapi kita juga harus fair kalau pelayanan yang kita sangat memuaskan”, tegas Surya Edi membuka pembicaraannya. Surya Eddi Hasibuan SE (45) adalah seorang pemerhati kesehatan dan relawan kesehatan yang sehari-hari membantu keluarga pasien untuk mengurus administrasi di RSUD Labuhanbatu. Edi menegaskan, pada hari Jum’at, 8 Maret 2013 lalu dirinya membawa pasien Wahyu (3) anak Chandra warga Simpang Mangga, Kelurahan Bakaranbatu, Kecamatan Rantau Selatan ke RSUD Rantauprapat. Saat diperiksa di RSUD Rantauprapat, Wahyu dilayani dengan baik, tetapi ternyata Wahyu memiliki kelainan penyakit yang tidak bisa diobati di rumah sakit milik pemerintah type B itu. Wahyu harus dibawa ke rumah sakit Adam Malik Medan untuk mendapatkan pelayanan dokter spesialis syaraf anak di sana karena Wahyu mengidap penyakit Cerebral Palsy yakni gangguna syaraf di otak yang belum bisa ditangani di RSUD Rantaurapat. Menurut keterangan dokter, Wahyu harus mendapatkan tindakan medis lebih awal untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Kemudian dokter memerintahkan orang tua pasien untuk segera mengurus surat rujukan Jamkesda sebagai syarat untuk mendapatkan perawatan gratis di Medan nantinya. Mendapat informasi seperti ini keluarga pasien mendadak panik, karena pada hari itu hari Jum’at dimana PNS bekerja hanya setengah hari sampai pukul 11.30 Wib. “Mana mungkin kita dapat surat itu bang, ini kan hari Jum’at, sekarag saja sudah jam 11.20 Wib”, kata Chandra kepada Edi. “Kita upayakan dulu, mudah-mudahan ada kemudahan diberikan Allah kepada kita”, kata Edi menyemangati Chandra. Surya Edi yang sudah ratusan kali membantu keluarga pasien mengurus surat Jamkesda ini berupaya menghubungi orang-orang yang terkait dengan surat-menyurat tersebut. Pertama-tama yang dilakukannya adalah menghubungi Kabag Kesra Rahmad Hidayat untuk mendapatkan pertolongannya membuatkan surat rujukan yang akan ditandatangani oleh Bupati Tigor Panusunan Siregar. Pada awalnya Edi ragu akan mendapatkan surat rujukan itu, tetapi sebagai orang yang bekerja tanpa pamrih dirinya terus berupaya agar surat itu dapat segera dibawa keluarga pasien ke Medan supaya Wahyu dapat terselamatkan. Menurut keterangan Edi, dirinya mengontak Rahmad Hidayat setelah mendapatkan nomor Hp-nya dari Kabag Humas Abdurrahman. Mendapatkan nonor itu, Edi langsung menghubungi dan Alhamdulillah mendapat respon yang positif walau Kabag yang low profil ini sudah berada di jalan menuju rumahnya karena memang waktu sudah menunjukkan pukul 11.40 Wib. “Datang saja ke kantor bupati bang, nanti staf saya balik lagi ke kantor agar membuat surat itu”, kata Edi menirukan Rahmad Hidayat. Memang benar sesampainya Edi di kantor bupati staf bagian Kesra sedang mengerjakan surat yang dimaksud. Sambil mempersilahkan Edi untuk sabar menunggu, staf tersebut bergegas membawa surat tersebut ke ruangan bupati yang juga sabar menunggu untuk menandatanganinya. Tidak kurang dari 10 menit surat yang dibutuhkan itu sudah selesai ditandatangani bupati dan diserahkan kepada Edi Surya. Yang membuat Edi Surya salut dan bangga adalah perhatian bupati yang begitu besar terhadap pasien yang akan dirujuk ke Medan tersebut. “Bupati dengan penuh kesabaran menunggu surat itu sampai selesai untuk ditandatangani. Kita patut berterima kasih dan bangga kepada pak Tigor dengan memberikan contoh nyata bukan slogan saja terhadap pelayanan prima kepada masyarakat”, ungkap Edi Surya. Ucapan terima kasih yang sama, kata Surya Edi, juga sepantasnya disampaikan kepada Direktur RSUD dr HM Natsir Pohan SpB yang terus berupaya dari hari ke hari meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit yang dipimpinya. Demikian juga terhadap Kabag Kesra, Rahmad Hidayat, dan staf yang memberikan pelayanan begitu baik terhadap keluarga yang membutuhkan surat rujukan walau diluar jam kerja. Jadi, apa yang diungkapkan orang selama ini yang mengatakan pelayanan tidak baik atau rendah di Pemkab Labuhanbatu khususnya di RSUD Rantauprapat dan kantor bupati tidak terbukti sama sekali. “Semoga komitmen pak Tigor untuk menjadikan Labuhanbatu sebagai daerah yang maju dan berprestasi di segala bidang dapat terwujud. Kami turut mendo’akan semoga cita-cita itu diridoi oleh Allah Swt”, harap Edi.(AR).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar