Laman

Kuota Pupuk Bersubsidi di Labuhanbatu Berkurang

RANTAUPRAPAT, SLR: Kuota pupuk bersubsidi untuk Labuhanbatu mengalami penurunan secara signifikan. Khusus untuk distribusi pupuk Urea bersubsidi tahun anggaran (TA) 2013 terjadi penurunan hingga mencapai 50 persen. “Penurunannya lumayan tinggi. Hingga mencapai 50 persen,” ujar Kabag Perekonomian Setdakab Labuhanbatu Adlin Tanjung, Rabu (17/4) di ruang kerjanya. Ditambahkannya, untuk kuota pupuk urea bersubsidi produksi Pupuk Iskandar Muda (PIM), kabupaten Labuhanbatu mendapat jatah sebanyak 3.786 ton. Sedangkan untuk pupuk jenis SP36 sebanyak 735 ton, jenis ZA sebanyak 666 ton, untuk NPK sebanyak 1327 ton. Sementara pupuk organic sebanyak 392 ton. Data kebutuhan pupuk di Labuhanbatu, kata dia sesuai kebutuhan dimasing-masing kecamatan yang didapat dari pihak KIPP setempat. Sementara itu, jumlah distributor untuk melakukan distribusi pupuk ke petani disetiap kecamatan sebanyak lima perusahaan. Masing-masing diantaranya, CV Cinta Makmur untuk distribusi di wilayah kecamatan Bilah Barat, Bilah Hilir dan Pangkatan. Selain itu, CV Tani Mulya untuk kecamatan Bilah Barat, Rantau Selatan, Pangkatan, Panai Tengan dan Panai Hilir. CV Cipta Sejahtera distributor PT Gresik Non Urea meliputi pendistribusian ke wilayah Bilah Hilir, Bilah Hulu, Panai Hulu dan Rantau Utara. CV Citra Selaras meliputi kecamatan Rantau Utara, Rantau Selatan, Bilah Hulu dan Panai Hulu. Sedangkan UD Berkat Usaha Tani pendistribusian hanya di kecamatan Panai Tengah dan Panai Hilir. Sosialisasi Warna Pupuk Bersubsidi Guna menghindari penyimpangan pendistribusian pupuk bersubsidi dan nonsubsidi, Pemkab Labuhanbatu telah melanjuti surat Gubsu nomor 521.34/2501 tertanggal 27 Maret 2013 melakukan sosialisasi perubahan fisik warna pupuk jenis ZA. Untuk itu melalui surat bernomor 521.33/1263/ekon/1/2013, Pemkab Labuhanbatu membuat edaran ke setiap petani se Labuhanbatu dalam hal sosialisasi perubahan warna pupuk tersebut. “Sudah kita sosialisasikan penginisiasian warna pupuk itu,” jelas Adlin Tanjung. Ditambahkan Adlin, proses sosialisasi itu melibatkan unsur KIPP dan tenaga penyuluh Pertanian Lapangan. “Ya, mereka yang langsung melakukan sosialisai ke para Petani,” jelasnya. Pupuk ZA Bersubsidi produksi PT Petrokimia Gresik (PKG), menginisiasi pewarnaan berwarna orange. Hal ini dilakukan untuk membedakan antara pupuk ZA subsidi dan ZA non subsidi, sehingga akan mempermudah pengawasannya. “Perubahan warna ini guna memudahkan pengawasan oleh pemerintah dalam pendistribusiannya, sehingga penyelewangan dapat diminimalisir. Sedangkan kandungan dan isinya masih tetap sama, dan tidak ada perubahan,” tandasnya seraya menambahkan sebelumnya juga telah dilakukan inisiasi perubahan warna pada pupuk Urea dengan warna Pink.(AR).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar