Laman

pembahasan Kisruh padagang Dilakukan di Makodim

Kisruh relokasi pedagang Pasar Pagi Rantauprapat diduga menyebabkan pihak unsur pimpinan daerah Labuhanbatu terpaksa menggelar musyawarah khusus untuk kali pertama bagi Muspida Labuhanbatu itu. Uniknya, kegiatan tertutup untuk umum tersebut dilakukan di Makodim 0209/LB, Jumat (4/11).

Sebelumnya beberapa delegasi pedagang yang menamakan diri Lembaga Pedagang Pasar Pagi Rantauprapat (LP3R) diperintahkan secara lisan oleh seorang oknum Kepolisian agar hadir Jumat Pagi ke Makodim. Dalam forum yang dihadiri Bupati Tigor P Siregar, Wabup Suhari Pane, Ketua DPRD Elya Rosa Siregar, Wakil ketua DPRD Aminuddin Manurung, Kapolres Labuhanbatu AKBP Hirbak W Setiawan, Ketua PN Rantauprapat Sabarulina Ginting dan Komandan Distrik Militer 0209/LB, Letkol Inf Abdi Imam Sakti Zebua serta beberapa pejabat lainnya memberi kesempatan kepada beberapa delegasi LP3R untuk menyampaikan aspirasi terkait rencana relokasi Pedagang Pasar Baru ke Pasar Glugur.

Terlebih lagi, seribuan massa LP3R sempat melakukan unjukrasa ke Kantor Bupati setempat. Bahkan, juga melakukan aksi mogok berjualan selama dua hari berturut-turut.
“Kami dipanggil ke Makodim untuk membahas relokasi,” ungkap Anthony M Hutagalung, Penanggungjawab aksi LP3R kepada wartawan di Rantauprapat.
Diforum itu mereka hanya menyampaikan aspirasi selama 20 menit. Selanjutnya, meninggalkan salahsatu ruang khusus yang dipersiapkan sebagai lokasi pertemuan di Makodim.
Selanjutnya, pembahasan tanpa melibatkan delegasi LP3R dilakukan di Aula Abdi Karya Manunggal Makodim 0209/LB.

Puluhan wartawan tidak diperbolehkan meliput pertemuan delegasi pedagang dengan Muspida itu. Diduga upaya pengalihan kegiatan itu dari wartawan dilakukan Dan Unit Intel Kodim 0209/LB Lettu CZi PH Purba dengan mengkoordinir wartawan agar duduk bersama sembari disuguhi minuman. Saat ditanya apa alasan tidak diperbolehkan diliput oleh insan pers, Purba tidak memberikan jawaban yang pasti. Diduga, pengambil alihan lokasi pertemuan di Makodim 0209/LB disebut-sebut karena pihak kepolisian tidak mampu mengamankan ratusan pedagang yang berunjukrasa di halaman kantor bupati setempat. Namun sejumlah aparat berbaju hijau loreng yang ditemui di lingkungan Makodim menyebutkan pihak Makodim hanya sebatas fasilitator setelah pihak kepolisian meminta kesediaan tempat oleh Dandim. “Yang ngundang pedagang polisi, mereka minta tempatnya disini, ya kami rasa tidak ada masalah selaku unsur muspida,” ujarnya.

Bupati Labuhanbatu Tigor P Siregar membantah jika pertemuan unsur pimpinan daerah itu semata membahas persoalan relokasi para pedagang. Sebab, katanya berbagai materi bahasan terkait Labuhanbatu juga menjadi topic dalam pertemuan. “Membahas banyak hal. Meski diantaranya membahas tentang pedagang. Tapi, pertemuan juga membahas lainnya, termasuk tentang Galian C,” ungkap Tigor.

Dia juga mengatakan acara pertemuan serupa sudah kerap dilakukan guna membahas berbagai perkembangan di daerah itu. Namun, katanya bertepatan Dandim sebagai tuan rumah, sehingga dilakukan di Makodim. “Kegiatan seperti ini sudah sering dilakukan. Bertepatan tuan rumah Makodim sehingga diadakan disini,” jelasnya kepada sejumlah wartawan. Dia juga mengatakan sikap Pemkab terkait relokasi pedagang Pasar Baru ke Pasar Glugur, Rantauprapat tetap seperti semula.

Senada dengan Tigor, Dandim 0209/LB Letkol Inf Abdi Imam Sakti Zebua juga mengakui hal serupa. Dia juga membantah jika pihak Kepolisian sebagai penentu lokasi pertemuan antara pedagang dengan pihak Muspida dilakukan di Makodim.

Abdi juga menambahkan pertemuan pimpinan daerah itu juga menghasilkan ‘kesepakatan’. Namun, dia menambahkan hasil tersebut baru akan dapat diketahui Selasa , 8 novenber 2011 “Hasilnya sudah ada,” paparnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar