Laman

Bupati Buka Diklat Fungsional Pengawas Sekolah

RANTAUPRAPAT, SLR : Bupati Labuhanbatu Dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD membuka secara resmi Pendidikan dan Latihan (Diklat) Fungsional Pengawas Sekolah yang berlangsung di Aula Diklat BKD, Senin (18/3-13). Pembukaan Diklat yang ditandai dengan pemasangan tanda peserta kepada perwakilan, dihadiri Wakil Bupati Suhari Pane SIP, para kepala SKPD, Badan Diklat Provinsi Sumatera Utara yang diwakili Sekretaris Drs Rahadi dan sejumlah pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu. Bupati Tigor Panusunan Siregar dalam arahannya mengatakan, sebagai calon pengawas tentu harus tahu apa yang harus dilakukan dan dikerjakan, yakni mengawasi sekolah. Mengawasi sekolah, kata Tigor, berarti mengawasi mutu dan manajerialnya. “Seharusnya saudara tahu dan memberikan masukan kepada para kepala sekolah bagaimana meningkatkan mutu pendidikan dan manajerial sekolah”, kata Tigor. Ditegaskan Tigor, pengawas sekolah bukan pelarian untuk tidak mengajar, tetapi bagaimana pengawas mampu memberikan masukan dan pengawasan terhadap proses belajar-mengajar untuk mencapai mutu pendidikan yang diharapkan. Jumlah pengawas di Labuhanbatu saat ini, kata Tigor, sebanyak 78 orang, namun sampai saat ini kita belum melihat hasil dari kerja pengawas. Untuk itu, tegas Tigor, Kadis Pendidikan agar memonitor aktifitas para pengawas. “Saya menilai 78 orang pengawas ini sudah mampu mengawasi seluruh sekolah yang ada di Labuhanbatu. Menurut bupati, mewujudkan kompetensi profesionalisme pejabat pengawas sekolah perlu dilakukan, karena selama ini ada kesan para pengawas itu adalah tenaga pendidik yang tidak terpakai sebagai guru dan kepala sekolah. Tidak terpakai jadi guru dan kepala sekolah, lalu ditunjuk sebagai pengawas sekolah. Pada hal yang diawasi adalah guru dan kepala sekolah yang hebat dan pintar. Kondisi seperti ini jelas memperburuk kualitas dan kuantitas pendidikan, karena pengawas yang lemah serta kurang wawasan dan kemampuan akan diakal-akali saja oleh guru dan kepala sekolah. Ke depan hal yang sangat merugikan ini tidak boleh lagi terjadi. Pengawas sekolah harus lebih hebat dan pintar dari guru dan kepala sekolah yang diawasi. Karena itu, ikutilah Diklat ini dengan serius dan sungguh-sungguh. “Pergunakan kesempatan ini untuk menambah ilmu dan wawasan serta meningkatkan kemampuan”, kata Tigor. Menjadi guru adalah cita-cita mulia dan panggilan jiwa, jangan menjadi guru hanya untuk merubah status tidak menjadi pengangguran. Kalau ada orang berfikir seperti ini, maka tidak heran ada guru yang menampar muridnya. “Hal-hal seperti ini tentunya perlu mendapatkan perhatian dari pengawas sekolah”, katanya. Pada bagian lain Tigor mengatakan, saat ini pemerintah daerah sudah menyelesaikan masalah fisik sekolah yang selama ini menjadi kendala dalam proses belajar mengajar. Sekarang, kita tinggal menunggu hasil dari upaya meningkatkan mutu pendidikan yang telah dicanangkan sejak 2011 lalu. “Saya akan evaluasi apa prestasi yang diberikan kepala sekolah dengan diluncurkannya pendidikan gratis ini”, tegas Tigor . Untuk meningkatkan mutu guru, ungkap Tigor, Pemkab Labuhanbatu telah bekerjasama dengan USAID Prioritas (Pemerintah Amerika Serikat). Dari kerja sama ini diharapkan para guru di Labuhanbatu akan meningkat pengetahuannya terhadap proses pembelajaran di sekolah. Dengan demikian diharapkan pendidikan anak-anak Labuhanbatu juga akan meningkat kualitasnya. Kepala BKD Aswad Siregar SE MAP mengatakan, tujuan pelaksanaan Diklat itu adalah untuk mewujudkan kompetensi profesionalisme pejabat pengawas sekolah agar memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selaku pengawas sekolah. Dikatakannya, jumlah peserta pada Diklat itu sebanyak 30 orang yang diambil dari tingkat SD, SMP dan SMA sederajat. Diklat akan berlangsung selam 8 hari dengan narasumber berasal dari Balai Diklat Provinsi Sumatera Utara.(AR). Teks foto : Bupati Tigor Panusunan Siregar menyalami satu per satu peserta Diklat. Tampak Tigor sedang bersalaman dengan salah seorang pengawas Drs Trisno.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar